Minggu, 25 Maret 2012

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES INDUSTRI KIMIA PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI MEDAN (PTKI) 2012

 PROSES FERMENTASI
Modul VI
Asisstant LAB : Tresia Mulia Sari Naibaho
Tujuan : Mempelajari proses fermentasi pada santan kelapa dengan menggunakan ragi tempe dan fakto-faktor yang mempengaruhinya.

Latar Belakang

Proses Pembuatan VCO
Teknik Pembuatan Virgin Coconut Oil Cetak E-mail
Created By :ELIZABETH PANJAITAN

Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni merupakan salah satu produk diversifikasi kelapa yang akhir-akhir ini sedang menjadi primadona karena beberapa khasiatnya, disamping harganya yang tinggi cukup menggiurkan untuk diusahakan. VCO lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan suplemen don bahan baku farmasi serta kosmetik daripada sebagai minyak goreng. Saat ini nilai jualnya dapat meningkat lebih 500% dibanding minyak kelapa biasa yang harganya Rp. 7000/liter.
Berbagai macam penyakit dapat dicegah dengan mengkonsumsi VCO karena adanya kandungan asam lemak rantai sedang seperti asam laurat dalam VCO tersebut.
Beberapa khasiat dari VCO adalah membunuh berbagai virus, bakteri, jamur dan ragi penyebab berbagai penyakit, mencegah hipertensi, diabetes, sakit jantung, kanker, lever dan mencegah pembesaran kelen jar prostat.
TAHAPAN PEMBUATAN VCO
Teknik pembuatan VCO dilakukan dengan cara pemanasan bertahap dan terkontrol.
1. Persiapan bahan baku
Bahan utama pembuatan VCO adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang dengan ciri-ciri sabut berwarna coklat dan buah belum ada yang berkecambah. Umur buah kelapa berkisar 11-12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan menghasilkan rendemen minyak yang banyak.
2. Pembuatan santan
Santan dibuat dengan cara kelapa dikupas don diparut dengan mesin pemarut kemudian diperas dengan air bersih dengan perbandingan air don kelapa 2: 1. Pemisahan suntan don ampas kelapa dilakukan dengan cara disaring menggunnkan kain atau saringan.
3. Pemisahan krim
Santan ditempatkan dalam wadah plastik atau ember plastik transparan. Penggunaan wadah /ember plastik transparan bertujuan agar bahan santan dalam wadah akan tampak dari luar. Dengan demikian pemisahan santan dengan krim akan mudah diamati. Santan didiamkan selama 3 jam. Setelah 3 jam suntan akan terpisah men jadi tiga lapisan yaitu krim (kaya minyak), lapisan tengah berupa skim (kaya protein) dan lapisan bawah berupa endapan. Bagian yang dimanfaatkan untuk pembuatan VCO adalah krim. Krim dipisahkan dengan menggunakan selang plastik kecil, satu ujung selang diletakkan pada lapisan krim dan u jung lain pada wadah penampung.
4. Pemanasan krim santan
Krim merupakan bagian santan yang kaya minyak. Agar kandungan minyak dapat diambil dari krim maka diperlukan proses pemanasan pada suhu 80 - 100 ° C. Pemanasan dapat dilakukan di atas api menggunakan wajan yang baru (tidak bekas pengolahan produk lain). Hal ini dilakukan untuk menghindari perubahan dan warna dari minyak yang dihasilkan. Pengadukan dilakukan secara terus menerus. Lama pemanasan santan sampai diperoleh minyak yang belum matang adalah 3 jam ditandai terbentuknya blondo. Blondo yang terbentuk masih berwarna putih dan masih mengandung minyak 10 - 15 %. Untuk mengeluarkan minyak dari blondo dilakukan pengepresan blondo. Bahan minyak didinginkan dan disaring sebanyak tiga kali dengan menggunakan kertas saring.
5. Pemanasan minyak
Untuk mendapatkan minyak murni, minyak yang belum matang dipanaskan kembali. Pemanasan dilakukan pada suhu 80 - 100° C sampai minyak berwarna bening. Bila masih ada blondo, blondonya berwarna coklat muda.
6. Penyaringan minyak
Minyak (VCO) yang berwarna bening diangkat dan didinginkan. Setelah dingin minyak disaring dengan kertas saring dan ditampung dengan wadah kaca. Kertas saring dapat diperoleh di apotik. Agar penyaringan efisien, sebaiknya wadah penampungnya berupa gelas atau wadah kaca yang bermulut kecil.
7. Pengemasan
Setelah disaring beberapa kali (3 - 4 kali) VCO yang diperoleh berwarna bening dikemas dengan menggunakan botol-botol dari bahan plastik atau kaca dengan ukuran sesuai selera dan ditutup kedap serta dilabel. Selan jutnya VCO siap dipasarkan.
PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan santan kelapa:
Adapun tahap-tahap pembuatan santan kelapa secara tradisional sebagai berikut.
a).Kupas sabut kelapa dengan slumbat sampai sabut tersebut terpisah dari daging buah kelapa yang masih terbungkus oleh tempurung kelapa. Selain slumbat, parang atau mesin pengupas kelapa juga bisa digunakan, tergantung skala usaha yang kita inginkan, dan tentu saja juga disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki. Pada proses ini diperoleh sabut kelapa sebagai hasil sampingnya. Sabut kelapa masih bisa diolah menjadi berbagai kerajinan tangan dan media tanam
b).Belah kelapa yang masih terselubungi oleh tempurung kelapa menggunakan golok. Pada proses ini, sekaligus juga bertujuan untuk membuang air kelapa. Seperti pada sabut, air kelapa juga masih bisa digunakan untuk membuat kecap, asam, dan nata de coco.
c) Congkel daging buah kelapa yang masih melekat pada tempurung menggunakan pisau penyukil. Pada proses ini juga akan menghasilkan tempurung sebagai hasil sampingnya. Tempurung kelapa masih bisa dimanfaaatkan untuk pembuatan arang dan asap cair.
d) Cuci daging buah kelapa yang sudah terkumpul di dalam ember. Pencucian sebaiknya menggunakan air mengalir agar lebih cepat bersih, di samping juga lebih bersifat higienis.
e) Haluskan ukuran daging buah kelapa menggunakan pemarut. Apabila memungkinkan, bisa menggunakan mesin pemarut agar proses pemarutan bisa berjalan dengan cepat. Usahakan ukuran partikel parutan sekecil mungkin agar santan yang diperoleh lebih banyak.
f) Campurkan air ke dalam hasil parutan dengan perbandingan 10 : 6. Artinya, dari hasil parutan 10 butir kelapa ditambahkan 6 liter air. Apabila jumlah air yang ditambahkan terlalu sedikit, kemungkinan masih ada sisa minyak yang tertinggal di dalam ampas kelapa. Namun, bila penambahannya terlalu banyak, hanya akan menyulitkan saat membuang air karena jumlah air dibandingkan minyak dalam santan jauh lebih banyak.
g) Remas-remas santan menggunakan tangan. Tujuannya yaitu untuk mengeluarkan seluruh kandungan gizi, terutama minyak yang terdapat dalam butiran daging buah kelapa yang sudah halus. Semakin lama peremasan tentu saja akan menghasilkan minyak dalam santan yang lebih banyak. Sebaiknya peremasan dihentikan manakala air bilasan air sudah tidak berwarna putih (agak bening). Hal ini menandakan bahwa kandungan santan sudah berkurang.
h) Saring santan menggunakan kain saring. Tujuannya untuk memisahkan antara santan dengan ampasnya. Peras ampas yang masih terdapat di dalam kain saring agar sisa santan yang masih terdapat di dalam ampas bisa keluar semuanya.
2. Pembuatan VCO
Adapun tahap pembuatan VCO dengan cara tradisional sebagai berikut:
a) Endapkan santan pada ember transparan selama satu jam hingga terbentuk krim santan (kanil/kepala santan) dan skim santan. Krim santan berada di bagian atas karena mengandung minyak dalam jumlah banyak. Seperti yang kita tahu, bahwa berat jenis minyak lebih ringan dibandingkan berat jenis air. Sementara skim santan berada di bawah karena umumnya terdiri dari air dan protein. Ambil air (bagian bawah) dengan selang hingga tingggal tersisa krim bagian atasnya.
b) Ambil krim santan dan masak di atas kompor dengan suhu sekitar 100-110° C menggunakan wajan. Panaskan hingga mendidih. Aduk-aduk santan selama proses pemasakan agar panas yang diterima oleh santan bisa merata.
c) Matikan api kompor bila sudah terbentuk minyak dan blondo. Lama waktu yang dibutuhkan sampai terbentuk minyak berkisar 3-4 jam. Umumnya, minyak tersebut tidak berwarna bening, tetapi sedikit kekuningan. Sementara blondo berwarna kecokelatan. Blondo ini masih bisa dimanfaatkan sebagi bahan pangan, misalnya untuk pembuatan kue. Saring blondo dari minyak menggunakan serok. Upayakan penyaringan berjalan dengan sempurna agar tidak ada lagi sisa blondo yang terdapat di dalam minyak.
3. Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan minyak dari ikutan-ikutan, berupa blondo dan kotoran lainnya. Penyaringan di sini tidak bertujuan untuk menjernihkan warna VCO. Penyaringan dilakukan dengan kain dan kertas saring. Adapun cara penyaringan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
a) Pasang kain pada corong yang telah dihubungkan dengan botol kaca. Sedikit demi sedikit, tuang VCO ke dalamnya. Sebaiknya penyaringan dilakukan dengan hati-hati karena ditakutkan tumpah.
b) Saring hasil saringan pertama dengan kertas saring. Adapun cara penyaringannya sama dengan penyaring dengan kain.

Fungsi dari VCO
Berbagai manfaat VCO
Sebenarnya, penelitian klinis yang mendalam tentang manfaat VCO belum terlalu banyak, sehingga secara medis manfaat VCO belum bisa dipertanggungjawabkan. Meskipun demikian ada ahli yang merasakan manfaat VCO ini untuk mengobati penyakit. Salah satunya adalah dr Zainal Gani, dokter yang juga menjadi pengarang buku Bebas Segala Penyakit Dengan VCO.

Menurut dokter Zainal, VCO memiliki kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh berantai sedang atau disebut juga dengan medium chain fatty acid (MCFA). Asam lemak ini sangat mudah diserap oleh tubuh, tidak ditimbun dulu sebagai lemak seperti asam lemak berantai panjang.

Beberapa penelitian ilmiah menemukan beragam manfaat VCO bagi kesehatan dan pengobatan penyakit. VCO diyakini mampu mengatasi beragam ganguan kesehatan, seperti penyakit saluran pencernaan dan penyakit degeneratif. Menurut standar internasional, VCO baru akan berkhasiat jika di dalam minyak kelapa murni ini terkandung asam laurat minimal sebanyak 25%.

Berdasarkan pengalaman pribadi, dokter Zainal mengutarakan bahwa VCO mampu menurunkan kadar gula darah. Sebagai pengidap diabetes mellitus, dokter Zainal melakukan percobaan terhadap dirinya sendiri. Hasilnya, kandungan gula darahnya turun dari 265 menjadi 165 ml/dl dalam kurun waktu semalam. Hal itu dia alami setelah dia mengonsumsi VCO 30 cc sebanyak 3 kali sehari.

Selain itu menurut dokter Zainal, VCO juga bermanfaat mengurangi risiko kanker. Asam lemak jenuh rantai sedang dalam VCO dipercaya dapat bersifat sebagai anti karsinogenik yang mampu mencegah dan memerangi agen-agen karsinogenik pemicu timbulnya sel kanker.

Jika Anda punya masalah dengan gigi, Dr. Zainal juga menyarankan untuk mengonsumsi VCO. Menurutnya, MCFA VCO di dalam tubuh dapat mempermudah penyerapan mineral seperti Mg dan Ca, yang termasuk mineral penting dalam pembentukan dan perawatan gigi. Asam lemak VCO di dalam tubuh juga akan diubah menjadi zat yang bersifat sebagai antimikroba. Antimikroa inilah yang akan memerangi bakteri penyebab masalah gusi dan gigi berlubang.

Hasil penelitian dr Condrado Dayrit asal Filipina menunjukkan bahwa asam laurat dan asam kaprat yang terkandung di dalam VCO mampu membunuh virus. Di dalam tubuh, asam laurat diubah menjadi monolaurin sedangkan asam kaprat berubah menjadi monokaprin. Senyawa ini termasuk senyawa monogliserida yang bersifat sebagai antivirus, antibakteri, antibiotik dan antiprotozoa. Monokaprin ini yang digunakan pada suplemen bermerek Capricidin untuk memerangi virus HIV.

Berbagai informasi tentang manfaat VCO tersebut memberikan harapan baru akan munculnya sebuah zat yang bisa bermanfaat untuk kesehatan manusia. Meskipun demikian sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti mekanisme yang mendasari berbagai manfaat VCO. Artinya, masih perlu dilakukan penelitian mendalam tentang manfaat VCO sebelum dipastikan bahwa senyawa ini memang bermanfaat bagi kesehatan.Riset dan uji klinis telah membuktikan keampuhan dan khasiat virgin coconut oil
untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan kehidupan sehat lainnya. Ringkasan
ini diharapkan memberikan pengetahuan dan kita bersama memiliki harapan
sehat lebih besar dari manfaat Virgin Coconut Oil. Mari kita simak bersama
ringkasan berikut ini :
1. Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis,
influenza, hepatitis C, cacar air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya.
2. Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi
tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing,
meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya.
3. Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas,
athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya.
4. Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit
lainnya.
5. Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.6.Meningkatkan energi dan
stamina yang memperbaiki fisik dan penampilan atlit.
6. Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam
amino yang larut dalam lemak.
7. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.
8. Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh.
9. Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihubungkan dengan diabetes.
10. Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan
dan cystic fibrosis.
11. Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung
perkembangan tulang dan gigi yang kuat.
12. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
13. Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih.
14. Meredakan gejala yang dihubungkan dengan Chron's disease, ulcerative
colitis dan bisul perut.
15. Mengurangi peradangan kronis.
16. Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
17. Mendukung dan membantu fungsi kekebalan tubuh.
18. Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker colon dan
kanker lainnya.
19. Baik buat jantung; tidak meningkatkan cholesterol darah atau kelengketan
platelet.
20. Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke.
21. Membantu mencegah tekanan darah tinggi.
22. Membantu mencegah sakit periodental dan kerusakan gigi.
23. Berfungsi sebagai antioksidan pelindung.
24. Membantu melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya.
Bagaimana membuat VCO? VCO adalah minyak nabati yang dibuat dari buah kelapa (Cocos nucifera L). Proses pembuatannya dimulai dari pemilihan buah kelapa. Kelapa tua segar adalah bahan baku terbaik. Setelah kulit arinya yang berwarna kecoklatan dikupas, buah kelapa diparut dan diperas menggunakan mesin pemeras santan (coco milk expeller) atau dengan tangan secara manual. Perasan santan kental kemudian dimasak dengan suhu di bawah 60oC. Sampai terbentuk lapisan belondo (endapan protein kelapa) pada bagian paling bawah, air dan lapisan minyak murni berwarna bening pada lapisan paling atas. Hasil minyak tidak mempunyai rasa dan beraroma khas kelapa. Minyak inilah yang dikenal dengan sebutan minyak perawan atau VCO.

Proses pembuatan VCO juga bisa dilakukan dengan proses dingin tanpa pemanasan. Langkah pertama memeras santan menggunakan air kelapa, proses berikutnya menambahkan enzim dari nanas (ananase), getah pepaya (papain) atau Kepiting sungai/yuyu yang dihaluskan. Selain dengan menambahkan enzim, fermentasi juga bisa dilakukan dengan menambahkan starter khamir Saccharomyces cereviseae atau ragi roti. Fermentasikan dalam suhu 30oC – 35oC selama 12 jam. Diamkan selama satu malam, keesokan paginya tinggal memisahkan blondo dengan minyak kelapa murni.


Baru Sebatas Bahan Pangan Fungsional

Kepada penulis, Prof DR Ir Made Astawan, MS, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan, konsumsi VCO di kalangan mayarakat dan peredaran VCO yang semakin mudah diperoleh perlu diwaspadai. Sejauh ini penelitian manfaat VCO terhadap pengobatan penyakit baru penelitian awal dan belum diuji klinis. Manfaatnya baru sebatas meningkatkan stamina tubuh, mirip suplemen pangan fungsional dan belum dikategorikan sebagai obat. Klaim produsen yang menyatakan VCO bisa menyembuhkan beragam penyakit sebenarnya cenderung menyesatkan. Apalagi untuk penderita penyakit tertentu seperti diabetes. Para penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi VCO.

Kandungan Nutrisi dan Asam Lemak VCO/100 g
Energi: 3.760 kal
Protein: 0
Karbohidrat: 0
Gula: 0
Lemak: 100 g
Lemak jenuh: 92,1 g

Medium chain fatty acids (MCFA)
Asam kaprilat: 8 g
Asam kaprat : 10 g
Asam laurat : 48 g
Asam Miristat: 17 g
Long chain fatty acids (LCFA)
Asam palmitat: 9 g
Asam stearat : 2 g
Polyunsaturated : 2,1 g
Sumber: 
Muray Price, Ph.D. 2003. Terapi Minyak Kelapa.

http://akbar-fertarina.blogspot.com/2009/03/bahan-lomba.html

Buku Penuntun Praktikum  Proses Industri Kimia .PTKI Medan 2012




1 komentar:

Thank u viewer :)